Polrestabes Surabaya melalui Jajaran Satresnarkoba terus melakukan sosialisasi 5M. Seperti pada, Kamis (21/1/2021) sore. Mobil Senyum milik Satresnarkoba kembali berkeliling, namun kali ini tidak untuk menindak pelanggar masker. Mobil Senyum berkeliling guna mencari warga Surabaya yang patuh dan selalu memakai masker. Petugas mendatangi warga yang patuh memakai masker dengan memberi bantuan berupa paket sembako. Warga yang menerima bingkisan karena patuh 5M diantaranya, tukang parkir dijalan Tunjungan, Taman Apsari, Taman Bungkul dan Jalan Diponegoro Surabaya. Salah satu warga yang mendapat bingkisan dari Mobil Senyum Satresnarkoba Polrestabes Surabaya bernama, Fitrimahasiswi asal Surabaya. Awalnya Fitria ini Kaget ketika didatangi petugas. Namun setelah dijelaskan jika dirinya akan dapat bingkisan karena patuh memakai masker, akhirnya tersenyum dengan membawa bingkisan. “Saya kira kenak razia masker, ternyata dapat hadian,” jelas Fitri. Fitri juga berpesan kepada teman-teman para Milenial agar tetap jalankan protokol kesehatan pakai masker dan yang lebih penting lagi yakni harus menjaga jarak, karena biasanya kaum Milenial pakai masker namun mengabaikan jaraknya. Satu lagi yang mendapat bingkisan adalah Driver Gojek bernama, Nazar asal Waru Sidoarjo. Pengendara Grab ini juga menghinbau agar seluruh rekannya tetap menjalankan protokol kesehatan dalam mencari penumpang. Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian mengatakan, dengan mobil senyum ini Anggota menghimbau agar masyarakat jangan kendor dalam melakukan penerapan protokol kesehatan. Bagi warga yang patuh diberikan hadiah atau bingkisan paket sembako. “Diharapkan kepada masyarakat Jawa Timur, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan 5M mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Serta jangan lupa Jaga diri, jaga keluarga, jaga negara,” jelas Memo, Kamis (21/1/2021). Dalam mengajak warga taat dan patuh protokol kesehatan, Mobil Senyum Polrestabes Surabaya terus berkeliling untuk membagikan hadiah bagi warga yang taat protokol kesehatan. Mobil Sehatmu Semangatku Loss Doll adalah mobil besutan Satresnarkoba Polrestabes Surabaya yang tersebut berkeliling dari kampung ke kampung tangguh guna mencari warga yang selalu patuh melaksanakan anjuran pemerintah 5M. Reporter : Eko
0 Comments
Vaksin Covid-19 dosis pertama diawali dengan penyuntikan kepada Presiden Joko Widodo kemudian dilanjutkan ke tenaga kesehatan hingga saat ini. Program vaksin Covid-19 di Indonesia berlangsung sejak Rabu (13/1/2021). Sepekan pasca penyuntikan vaksin Covid-19, belum ada efek berbahaya bagi kesehatan yang timbul. Hasil penelitian mencatat efek atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin Covid-19 masih wajar. Tidak ada ada efek berbahaya yang dialami oleh pihak-pihak yang telah menjalani vaksin Covid-19. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi. Adapun KIPI ada yang serius dan non serius. Yang serius adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, hingga kematian serta menimbulkan keresahan di masyarakat. Sementara yang non serius tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima vaksin. Dikutip dari keterangan tertulis di Covid19.go.id, Muhammad Fajri Adda’I, dokter dan tim penanganan Covid-19 yang telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama mengatakan dirinya tidak merasakan reaksi yang aneh. “Biasa saja,” ujarnya, Rabu (20/1). Fajri menyatakan masih ada yang meragukan dan mempertanyakan terkait vaksin Covid-19 dan KIPI atau efek sampingnya. Ini wajar saja, karena vaksin Covid-19 adalah hal baru. Inda Mutiara, Kepala Puskesmas Kramatjati mengungkapkan bahwa sejauh pengamatannya, lingkungan sekitarnya antusias dan tidak ada penolakan baik dari rekan tenaga Kesehatan (nakes) maupun masyarakat sekitar terhadap vaksin Covid-19. Tidak adanya efek samping khusus pada fajri setelah divaksin COVID-19 juga dirasakan oleh Inda. “Saya tidak merasakan reaksi yang tidak wajar. Tidak sakit saat disuntik dan sampai sekarang juga normal-normal saja,” Sebelumnya saya pikir akan terasa nyeri namun ternyata tidak terasa apa-apa,” katanya Reaksi dan efek samping pasca suntik vaksin Covid-19 menurut Fajri bisa berbeda-beda pada tiap orang. “Teman nakes lain ada yang mengalami demam, nyeri, lemas, ada yang jadi merasa lapar terus, hingga ngantuk. Reaksi ini wajar dan masuk dalam kategori ringan. Kalaupun ada demam itu wajar sebagai suatu reaksi dalam pembentukan imunitas dalam tubuh,” katanya. Kepada masyarakat luas, Fajri berpesan agar tidak usah mendengarkan hoaks tentang vaksin Covid-19 dan efek sampingnya. “Saya melihat sendiri laporan terkait vaksin ini untuk mendapatkan kajian ilmiahnya. Dari laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) maupun yang dari Brazil menunjukkan bahwa relatif aman dengan KIPI di bawah 1 persen, rendah sekali. Kemudian dari pengalaman teman lain yang sudah disuntik juga aman,” paparnya. Baca Juga : Petugas Polda Jatim Himbau Karaoke di Masa Pandemi Reaksi alergi relatif kecil, di bawah satu persen, kecil sekali bila dibandingkan dengan yang tidak terkena KIPI. “Jangan kita terlalu pusing dengan kemungkinan yang kecil ini. Petugas medis juga sudah paham bagaimana mengatasi KIPI ini. Dalam proses vaksinasi, saya juga tadi dijelaskan terkait KIPI dan bagaimana meresponnya jika ada reaksi,” jelas Fajri. Sebelum menerima suntikan vaksin COVID-19, Fajri secara khusus mengosongkan jadwal. “Saya juga tidur cukup supaya reaksi imun yang terbentuk akan lebih bagus dan optimal. Kemudian untuk beberapa hari ke depan jangan terlalu capek, makan gizi seimbang, jangan begadang, jangan stres,” katanya. Vaksin Covid-19 telah hadir untuk membantu upaya mengatasi pandemi corona. Satu hal yang juga perlu dipahami vaksinasi ini butuh proses untuk mencapai proteksi maksimal. Tetap patuhi protokol kesehatan, meski sudah mendapatsuntikan vaksin Covid-19. Ibunda Amanda Manopo, Henny Manopo Lugue buka suara soal kabar putrinya yang dikabarkan pernah menikah dua kali.
Henny Manopo membantah kalau Amanda Manopo, putrinya sudah pernah menikah dua kali, sesuai dari keterangan yang silontarkan putrinya dalam konten video di channel Youtube. “Enggak, enggak pernah (menikah),” kata Henny Manopo ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (20/1/2021). Henny menegaskan bahwa ucapan kekasih Billy Syahputra tersebut diplesetin agar ramai diperbincangkan. Terbukti, ucapan Amanda menjadi trending di media sosial. “Sebenarnya, memang Amanda pengin menikah muda diusia 18 tahun. Tapi soal menikahnya belum pernah,” ucapnya. Henny menegaskan kalau pernyataan pesinetron ‘Ikatan Cinta’ tersebut tidak benar adanya agar konten video itu ramai disaksikan orang. “Karena pada intinya, Amamda ini dua kali gagal untuk rencana menikah,” tegasnya. Lebih lanjut, Henny Manopo meyakini jika memang kabar Amanda Manopo sudah menikah, tentu akan ramai diberitakan awak media Sebab, isu sudah menikah lagi di tahun-tahun karier Amanda Manopo sedang naik daun di dujia akting. “Kalau Amanda menikah, pasti saya akan informasikan ke semuanya,” ujar Henny Manopo Lugue. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |